Bisakah Desa Toko Menjadi Salah Satu Pilar menuju Indonesia Swasembada Pangan?

  • toko-grobogan
  • Aug 24, 2017

Toko adalah desa di kecamatanPenawanganGroboganJawa TengahIndonesia. Terletak di antara 07°07’04” LS dan 110°51’37” BT, desa Toko terbagi menjadi 16 RT, 3 RW, 4 dusun (Dukuh Lor, Paras, Toko, dan Dukuh Kidul), dengan Luas ± 3,25 Km² yang terbagi menjadi 2 bagian besar yaitu daerah Pemukiman dengan luas ± 1,08 Km² dan daerah Pertanian dengan luas ± 2,17 Km² yang terbagi menjadi 3 yaitu:

  1. Sawah Irigasi Tekhnis dan semi Tekhnis seluas ± 33 Ha atau sekitar 0,33 Km²
  2. Sawah Tadah Hujan seluas ± 75 Ha atau sekitar 0,75 Km²
  3. Tegalan seluas ± 106 Ha atau sekitar 1,06 Km²

Secara geografis Desa Toko terletak di dataran rendah dengan di apit oleh 2 Sungai yaitu Sungai Serang di sebelah timur dan Kanal Serang 1 di sebelah barat, tapi disayangkan sebagian besar tanah pertanian di Desa Toko datarannya jauh diatas permukaan sungai hanya sebagian kecil saja yang datarannya di bawah permukaan sungai, mengakibatkan sebagian besar tanah pertanian Desa Toko adalah sawah tadah hujan dan tegalan.Bila musim tanam tiba Petani Di Desa Toko sangatlah tergantung pada air hujan dan bila musim hujan tidak normal maka Petani secara mandiri menggunakan Pompa air untuk mengairi tanamannya yang tak pelak ini mengakibatkan meningkatnya biaya tanam. Sebagian besar lahan pertanian Desa Toko bertanah campuran pasir dan lempung karena dulunya sebelum Waduk Kedung ombo di bangun Sawah dan tegalan di sepanjang aliran sungai Serang sering terkena banjir yang ini juga mengakibatkan kurang suburnya lahan pertanian Desa Toko dan juga mengakibatkan lebih banyaknya penggunaan Pupuk terutama Pupuk Kimia. Potensi hasil Panen sawah yang di airi irigasi tekhnis dan non tekhnis pada MT I kurang lebih 9 Ton kering sawah Perhektar dan sawah tadah hujan kurang lebih 5 Ton kering sawah Perhektar, dan Pada MT II hasilnya menurun hampir setengahnya. Selain menanam Padi pada MT I dan MT II Para petani di Desa Toko banyak yang menanam tanaman Holtikultural dan sayuran Seperti Jagung Hibrida, Jagung Manis, Bawang Merah, Terong, Tomat ,Lombok, sawi dan lain-lain dengan Potensi hasil yang sangat menjajikan semisal Jagung Merah Perhektar mampu menghasilkan 7 Ton Jagung Pipilan, Jagung Manis 10 Ton Perhektar. Dan Pada MT III  bagi lahan yang jauh dari sungai Serang banyak yang di Tanami Kacang Hijau sedang yang beradi di daerah aliran sungai Serang banyak yang menanam Tanaman Holtikultural dan sayuran. Memang jika dibanding Desa sekitar yang sudah di airi Irigasi Tekhnis pertanian Desa Toko masih jauh tertinggal di karenakan perbedaan Cos Biaya yang dikeluarkan.Jadi sangat diharapkan Campur tangan Pemerintah secara maksimal  lahan pertanian Desa Toko dapat di airi Irigasi Tekhnis  supaya kedepannya Pertanian Desa Toko juga mampu ikut andil dalam mewujudkan Indonesia Swasembada Pangan dan Swasembada Holti. [caption id="attachment_37" align="alignnone" width="218"] Potensi Pertanian Desa Toko[/caption]